HARI SANTRI DAN NASIONALISME

0
355

Hari Sabtu kemarin tepatnya tanggal 22 Oktober 2022, seluruh Pondok Pesantren bersuka cita dengan merayakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2022. Bahkan tidak hanya komunitas Pondok Pesantren saja, perkumpulan Nahdlatul Ulama yang merupakan notabene dari organisasi santri juga tidak mau ketinggalan, disetiap tingkatan melaksanakan upacara dan kegiatan. Begitu juga dengan Kementerian Agama yang mengadakan upacara serentak peringatan Hari Santri Nasional di seluruh Indonesia.

Ini adalah berkah luar biasa bagi para santri, dulu santri hanya dipandang sebelah mata bahkan kadang dicap kolot ketinggalan zaman karena dikenal sebagai kelompok tradisional yang tidak mau lepas dari tradisinya yang sudah mengakar, kini para santri melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri mendapatkan apresiasi tinggi dari negara sehingga eksistensi santri semakin diakui dan semakin dikenal dalam kehidupan masyarakat bernegara tentu saja dengan tanpa meninggalkan ciri khas santri yang sudah melekat.

Dipilihnya Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional tentu bukan tanpa alasan, hal ini didasari oleh goresan tinta sejarah dimana pada tanggal 22 oktober 1945 ketika para tentara sekutu ingin kembali menjajah Republik Indonesia yang sudah merdeka, Rais Akbar NU Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari memberikan komando yang tertuang dalam dokumen Resolusi Jihad NU untuk berjihad melawan penjajah mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Disaat itulah para santri bergerak terjun ke medan laga bertempur melawan penjajah hingga puncaknya meletuslah pertempuran 10 November 2022 di Surabaya yang saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Menilik fakta sejarah tersebut, nasionalisme bagi santri bukanlah hal yang baru, sudah ada sejak dari dulu bahkan sebelum republik ini merdeka. Hingga saat inipun demikian, jiwa nasionalisme santri selalu dipupuk di Pondok Pesantren, lihat saja bagaimana doktrin hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman), slogan NKRI Harga Mati, lagu Syubbanul Wathan / Ya Lal Wathan, Islam Nusantara dan teladan para Kyai dalam bernegara adalah sesuatu yang akrab dalam kehidupan santri di Pondok Pesantren sehingga menjadikan nasionalisme semakin terpatri dalam jiwa santri dan Insya Allah akan selalu tumbuh subur di Pondok Pesantren.

Maka tidak berlebihan jika momentum Hari Santri ini adalah simbol nasionalisme, tidak hanya sekedar perayaan semata atas keberadaan santri tapi juga sebagai refleksi atas semangat juang para santri untuk selalu mencintai, menjaga, mempertahankan dan mengabdikan diri memberikan yang terbaik untuk membangun Indonesia tercinta ini. Selamat Hari Santri Nasional untuk para santri di seluruh Indonesia, selalu bangga menjadi santri.

Penulis, Alie Fadhilah Musthofa, Ketua PC LAZISNU Lampung Tengah, masa khidmat 2022-2027