EUFORIA HARI SANTRI

0
762
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Ampel, Totokaton Punggur, Lampung Tengah / Ketua NU Care LAZISNU PCNU Lampung Tengah, Gus Alie Fadhilah Musthofa

EUFORIA HARI SANTRI

Oleh :

Alie Fadhilah Musthofa

(Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Ampel, Totokaton Punggur, Lampung Tengah / Ketua NU Care LAZISNU PCNU Lampung Tengah)

Tanggal 22 Oktober 2023, para santri larut dalam suka cita dengan merayakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Hal ini bisa dilihat dari banyaknya agenda dan bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari santri. terlebih lagi ternyata euforia hari santri ini tidak hanya dirasakan para santri di pesantren saja. Pengurus Nahdlatul Ulama dari berbagai tingkatan rasanya tidak afdhol jika tidak melakukan kegiatan untuk menyemarakkan hari santri. Unsur pemerintah dari camat, bupati, gubernur juga ikut dalam momen ini, bahkan presiden jokowi juga tak mau ketinggalan ikut dalam Apel Hari Santri Nasional di Surabaya didampingi para menteri dan pejabat tinggi negara lainnya. masyarakat umum pun ikut berpartisipasi dengan mengikuti upacara di lapangan kecamatan atau alun-alun pemerintah daerah.

Euforia ini menjadi hal yang sangat membanggakan dimana menunjukkan eksistensi santri sudah mendapatkan pengakuan yang luas pada semua kalangan. Paling tidak ada 2 pengakuan yang dimaksud, pertama tentang fakta sejarah hari santri itu sendiri yaitu pada tanggal 22 oktober yang merupakan kilas balik sejarah perjuangan dimana pada tanggal 22 oktober 1945 Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad yang disambut dengan semangat jihad para santri dalam mempertahankan kemerdekaan mengusir penjajah yang ingin menguasai kembali Republik Indonesia. Kedua, pengakuan pada masa saat ini dimana peran dan kontribusi santri sudah nyata dan sangat dibutuhkan ditengah-tengah masyarakat.

Bagi para santri sendiri, tentu peringatan hari santri ini tidak hanya sebatas euforia saja, tapi juga momentum kebangkitan untuk lebih membuktikan kiprah dan keterlibatan santri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan tagline “Jihad Santri Jayakan Negeri”, yang berarti upaya sungguh-sungguh santri untuk berkhidmat memajukan bangsanya.

Sekedar mengenang, dulu waktu itu santri hanya dipandang sebelah mata bahkan mendapat cap kolot dengan sarungnya. Tapi tanpa kehilangan identitasnya, ternyata saat ini dengan sarungnya santri juga bisa tampil milenial yang diperhitungkan dan sangat dinanti kiprahnya.

Selamat Hari Santri Nasional untuk seluruh santri di penjuru Nusantara.