Gus Andi Ali Akbar : Orang Yang Murtad Amalnya Hangus

0
235
Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

LAMPUNG TENGAH – Dalam  QS Al-Baqarah 217, menjelaskan tentang ayat-ayat perang, awalnya  Kanjeng Nabi Muhammad Saw diperintahkan oleh Allah untuk perang, umat Islam waktu itu berjumlah 70 (tujuh puluh) orang, peristiwa perang tersebut terjadi di akhir bulan Jumadil akhir.

Fitnah dalam perang itu gara-gara terjadi karena; menghalangi orang-orang menuju Sabilillah, demi menghilangkan kekufuran, menghalangi orang-orang menuju Masjidil Haram, dan di usir dari rumah.

Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

Keterangan tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at (10/11/2023.) malam bakda Maghrib, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.

Gus Andi, sapaan akrabnya sehari-hari, melanjutkan, di Indonesia sudah tidak ada masuk syarat perang seperti diatas, contohnya fenomena di Negara Palestina akhir-akhir ini, mari kita doakan saudara kita disana dengan qunut nazilah, di tambahkan dengan shadaqah semampunya.

“Seperti peristiwa resolusi jihad pada Oktober 1945 lalu, Mbah KH. Hasyim Asy’ari mewajibkan jihad melawan penjajah maka lahirlah peristiwa Resolusi Jihad, seluruh umat Islam melawan penjajah Belanda dan sekutunya” tambahnya.

Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini menambahkan, yang diutamakan dalam pembelaan proses kehidupan ini ada lima hal; pertama, membela agama, kedua, membela nyawa, ketiga, membela akal, keempat, membela keturunan, dan kelima membela harta.

Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

“Perang atau perlawanan terjadi pada 3 (tiga) hal, yaitu; yang pasti, untuk kemaslahatan umat/ umum, dan yang paling urgen, konsepnya maslahah mursalah untuk kepentingan umum,” tambahnya.

“Tujuan orang kafir mengajak perang itu yang tiada henti-hentinya adalah untuk menjadikan kita kafir / murtad. Jika ada orang Islam kemudian murtad keluar dari agama Islam maka amalnya hangus / lebur,” tambahnya.

Alumnus Doktoral UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur ini menambahkan, ada orang orang Islam kemudian murtad, dan kemudian masuk Islam kembali maka pahalanya kembali, ini menurut pendapat Imam Syafi’i.

Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

“Orang yang murtad itu akan langgeng / kekal di dalam neraka, supaya tidak murtad ruh kita harus dipupuk dengan ilmu, bukan sekedar iman saja, konsumsinya ruh itu adalah ilmu. Orang yang bermasalah dalam berkeluarga itu karena kurang berilmu, oleh karena itu beragama adalah solusi selama kita hidup di dunia hingga akhirat, maka kita butuh iman dan taqwa,” tutupnya.

 

(REDAKSI)