LAMPUNG TENGAH – Di dalam kitab suci Al Quran QS Al-Baqarah ayat 215, dijelaskan tentang sasaran nafkah dalam bentuk sedekah, yang di utamakan untuk; pertama, orang tua, kedua, kepada kerabat, keponakan, lain-lain, ketiga, anak yatim, dan keempat, beberapa orang miskin, Ibnu Sabil / musafir. Nafkah dalam fikih itu adalah kebutuhan setiap hari, jika sedekah itu secara umum.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah,, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at (3/11/2023.) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.
Gus Andi, sapaan akrab sehari-harinya, melanjutkan, ayat ini menjelaskan khusus tentang nafkah, sudut pandangnya adalah kekhususan sebab. Orang tua harus kita utamakan, jangan orang lain. Orang yang bersedekah itu nanti pada hari kiamat akan bertempat pada tempat yang teduh.
Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini menambahkan, jika melakukan sedekah seperti ini yang lebih baik di sirrikan / sembunyikan, namun jika dalam konteks zakat harus di jelaskan/ dijaharkan, supaya yang menerima jelas. Ia melanjutkan, setiap bagian tubuh kita ini bisa menjadi sedekah, menunjukkan jalan bagian sedekah, semua kebaikan bisa menjadi sedekah. Kanjeng Nabi Muhammad Saw mengatakan, sedekah meskipun hanya separoh secuil kurma itu juga adalah bagian sedekah.
Dalam ayat selanjutnya ia menjelaskan, dalam peristiwa perang, bisa jadi perang itu ada sebuah hikmah kebaikan, meskipun sebenarnya kita benci, karena pengaruh hawa nafsu, dan syahwat. Perang mempertahankan kebenaran, menjadi mati syahid, dan dapat pahala karena Allah SWT adalah Dzat Maha Tahu, baik buruknya manusia.
Alumnus Doktoral UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur ini menambahkan, terjadi akhir-akhir ini fenomena perang saat ini di Palestina, mari kita do’akan saja dari Indonesia, di tambah dengan Qunut Nazilah. Ayat perang ini diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah, pada surat lainnya di Alquran juga dijelaskan tentag adanya larangan perang sebanyak 70 (tujuh puluh) ayat, larangan perang kepada golongan kafir harbi.
(REDAKSI)
