Pentingnya Sosialisasi Dalam Pemilu

0
1156

Pentingnya Sosialisasi Dalam Pemilu

Oleh :

Adi Hasan Basri, S.HI

(Pegiat Demokrasi, Aktivis Muda NU Lampung Tengah)

Dalam sebuah negara demokrasi, pemilihan umum merupakan salah pilar utama dari sebuah proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin. Pemilihan umum adalah proses memilih seseorang untuk mengisi suatu jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari jabatan Presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Dalam pelaksanaanya Pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan pembahauran-pembaharuan sistem dan cara yang berbeda. Rentang waktu 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mengingat-ngingat tentang tatacara pelaksanan Pemilu. Bagi kaula muda mungkin masih saja bisa mengingat tata cara mengunakan hak suara dalam Pemilu, dengan catatan tidak ada perubahan dengan masa yang lalu, namun bagi orang tua, tentu sangatlah sulit untuk mengingatnya.

Kesuksesan Pemilu bukan hanya tanggung jawab penyelenggara, mulai dari KPU dan jajarannya, Bawaslu dan jajarannya, kesuksesan pelakasanaan Pemilu merupakan tanggung jawab berasama setia warga negara Indonesia. Pemilu yang sukses akan menghasilkan pemimpin serta anggota dewan yang berkompeten, sehingganya dapat membangun negeri. Namun tidak sedikit masyarat yang masih acuh dengan pelasanaan Pemilu. Ada beberapa alasan yang membuat masyarakat malas untuk mengikuti Pemilu, antara lain; sebagian masyarakat beranggapan siapapun yang menjadi pemimpin negeri atau menjadi wakil rakyat tidak akan ber efek pada kehidupannya, masyarakat tidak di wajibkan untuk memberikan hak pilihnya, sebagian masyarakat memiliki fikiran bahwasannya Pemilu bukan cara yang baik untuk menentukan pemimpin untuk mereka.

Beberapa indikator kesuksesan Pemilu, antara lain; keikutsertaan masyarakat yang tinggi, dilaksanakan dengan damai, jujur dan adil. Kita ketahui secara bersama bahwa kesadaran masyarakat dalam hal Pemilu dari tahun ke tahun mulai meningkat. Namun belum diikuti dengan pengetahuan sistem terbaru, diantaranya tentang tatacara menggunakan hak pilih, sehingga di hawatirkan banyak masyarakat yang hadir namun suara yang sah tidak seperti yang di harapakan.

Semakin banyak suara yang banyak suara yang sah maka semakin besar kemungkinan representative kepemimpinan yang dikendaki masyarakat. Untuk mencapai kuantitas dan kualitas pemilih hendaknya dilakukan pendidikan pada konstituen yang ada, salah satunya dengan mangadakan sosialisasi kepemiluan. Pada sosialisasi beberapa hal yang harus di sampaikan kepada masyarakat antara lain; pentingnya suara mereka tetang pembangunan bangsa dan negara, waktu dan tempat pelaksanaan, tata cara menggunakan hak suara.

Sosialisasi Pemilu tidak harus di lakukan secara formal dan oleh orang-orang yang telah menerima tugas kepemiluan, akan tetapi akan lebih efektif apabila semua elemen masyarakat bergerak bersama, seperti aparatur kampung, pemerintahan kecamatan, Organisasi kepemudaan, kelompok-kelompok masyarakat. Semakin banyak elemen masyarakat yang bergerak dalam hal mensosialisasikan pemilu maka akan semakin besar kemungkinan kesuksesan Pemilu.

Catatan :

Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis