KH. Fathul Mujib: Memuliakan Ulama Pahalanya Berlipat Ganda

0
129
Mustasyar PWNU Lampung, KH. Fathul Mujib

LAMPUNG TENGAH – KH Fathul Mujib dalam mauidhatul hasanah –nya menyampaikan pesan bahwa fadhilah / keutamaan ilmu dan ulama itu pahalanya berlipat ganda, dijelaskan bahwa duduk sesaat atau sejenak saja dalam majelis ilmu lebih utama dari sedekah, juga dari memerdekakan seribu (1000) budak.

“Ini adalah penjelasan dari Kitab Lubabul Hadits, jadi ngaji triwulanan Jatman Kotagajah ini bukan hanya sekedar pidato / ceramah saja, tetapi ada referensinya, maka kita harus senang ngaji dimana saja,” imbuhnya.

Hal tersebut disampaikan KH. Fathul Mujib dalam ngaji rutinan triwulanan Ghusniyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (Jatman) Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (19/2/2025) pagi, bertepatan 20 Sya’ban 1446 H, dihalaman Masjid Nurul Huda, Dusun III, Kampung Nambahrejo, Kecamatan Kotagajah.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Kampung Tanjung Harapan, Kecamatan Seputih Banyak ini melanjutkan, bahwa memandang ulama dalam sekejap saja adalah lebih baik, daripada sedekah seribu (1000) kuda untuk jihad fi sabilillah. Maka, kita jangan bosan-bosan memandang wajah para ulama yang ada disekitar kita.  Dan jangan lupa uluk salam / mengucapkan kata salam kepada orang alim.

“Satu (1) orang alim lebih baik dari seribu (1000) bodoh. Seperti berjuta bintang di langit lebih indah, lebih bagus daripada satu (1) bulan, itu ibaratnya hanya satu (1) ulama saja,” imbuhnya.

Mustasyar PWNU Lampung ini melanjutkan, melanjutkan, barang siapa yang pindah tempat untuk belajar ilmu dari satu tempat ke tempat yang lain, maka dia diampuni dosa-dosanya sebelum dia melangkah.

“Memuliakan ulama adalah bagian kemuliaan disisi Allah SWT. Barang siapa memandang wajah orang alim, satu pandangan saja, dengan tatapan bahagia atau cinta, maka para malaikat memintakan ampunan kepadanya,” imbuhnya.

Selanjutnya beliau menjelaskan, barang siapa memuliakan / cinta ulama maka pasti dia cinta Rasul, selanjutnya seseorang yang cinta Rasul maka pasti dia cinta Allah SWT. Barang siapa berbuat baik kepada kedua orang tuanya, tapi dia tidak baik dengan ku (Allah SWT), tidak apa-apa, tapi mohon dimaksimalkan manusia baik kepada semua, baik kepada orang tua, juga baik kepada Allah SWT. Cara mencintai sesuatu dengan yang dia cintai yaitu dengan cara menyebut namanya setiap hari, maka kita harus sering membaca shalawat nabi Muhammad SAW, minimal sehari seribu (1000) kali.

“Penjelasan dari Kitab Lubabul Hadits selanjutnya adalah, tidurnya satu (1) ulama / orang alim itu lebih utama dari seribu (1000) orang yang beribadah. Barang siapa belajar ngaji satu (1) bab ilmu, baik di amalkan ataupun tidak, lebih baik dari pada orang sholat seribu (1000) raka’at. Maka barang siapa berkunjung kepada orang yang alim, maka sama seperti berkunjung kepadaku (Nabi Muhammad Saw). Barang siapa bersalaman dengan ulama, maka sama seperti salaman denganku (Nabi Muhammad Saw). Barang siapa duduk bareng dengan ulama, maka sama seperti duduk bersamaku (Nabi Muhammad Saw),” pungkasnya.

(REDAKSI)