Gus Andi Ali Akbar : Barang Siapa Masuk Baitullah Maka Ia Aman

0
211
Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag

LAMPUNG TENGAH – Ngaji malam ini membahas tentang QS Ali Imran ayat 97, ayat ini menjelaskan tentang Baitullah ada tanda-tanda kekuasaannya Allah SWT, maka disana ada makam Ibrahim, hijir Ismail, ada Ka’bah, dan lain – lain hingga keutamaan pahala shalat di Makkah pahalanya 100 ribu kali lipat dibandingkan di luar Makkah.

Perjuangan nabi Ibrahim AS terdahulu diteruskan oleh anak-anak cucu hingga kini. Maka dijelaskan, barangsiapa siapa masuk Baitullah tidak ada yang menggangu atau akan aman, bisa bermakna aman nanti hingga di hari kiamat, makanya dinamakan Makkatul Mukarramah.

Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at, (27/6/2025) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.

Gus Andi (sapaannya sehari – hari), ia melanjutkan, kalimat istitha’ah atau mampu itu bermakna secara fisik dan bekal. Adapun  mampu waktu adalah menuju istitha’ah mulai tanggal 1 Syawal – 9 Dzulhijjah.

“Jika kita sudah benar – benar mampu berhaji segera daftar haji, jangan terus menerus menumpuk kekayaan saja. Sepertinya hal wajibnya zakat bila mampu, itu adalah sisa dari kerja mencari sandang, pangan, dan papan. Selain itu juga berhaji aman dalam perjalanan, barang siapa yang tidak percaya dengan haji, maka orang tersebut tidak percaya dengan Tuhan.” imbuhnya.

Alumnus Pondok Pesantren Blokagung Banyuwangi, Jawa Timur ini dalam ayat berikutnya melanjutkan, wahai ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), kenapa kamu kok kufur mengimgkari dengan kitab – kitab Allah SWT. Kenapa orang yang sudah beriman kamu belokkan/ kamu sesatkan ? Orang yang Yahudi itu menyesatkan tetap akan di siksa kelak di hari kiamat, Allah SWT tidak akan lupa.

Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung ini melanjutkan, kecuali mereka orang Yahudi taubat, orang yang taubat diterima pahalanya. Jika manusia taubatan nasuha, benar – benar taubat oleh Allah SWT dibuat lupa orang yang sekitarnya yang pernah disakitinya. Oleh karenanya Islam tidak suka dengan pertengkaran, Islam itu mulia.

Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag

(REDAKSI)