Apakah dalam pembukaan mukadimah khotbah Jumat,khotib harus menyebutkan ayat yg Akan dibahas dalam khutbah di mukhadimahnya?
Bagaimana contoh yang benar mukadimah talam teksnya?
Bang Reza, Manukan Dadi
Jawab:
Tidak harus membaca ayat yang akan dibahas dalam khutbah Jumat. Yang terpenting adalah terdapat bacaan Alquran minimal satu ayat yang memahamkan. Ayat ini bisa diletakkan di khutbah yang awal atau yang kedua. Namun yang lebih baik adalah diletakkan di khutbah pertama.
Sedangkan secara keseluruhan, khutbah Jumat sudab benar jika memuat rukun-rukun khutbah yang ada lima.
Referensi:
Khutbah (Juma’at) memiliki 5 rukun;
- membaca hamdalah, lafadnya tertentu (menggunakan الحمد لله)
- Membaca shalawat, lafadnya tertentu (menggunakan اللهم صل)
- Berwasiyat tentang takwa kepada Allah.
Menurut Imam al-Haramain tidaklah cukup dengan menyampaikan peringatan agar tidak tertipu dengan dunia, karena hal itu pun sering disampaikan oleh orang-orang yang ingkar syariat. Tetapi tanpa khilaf lagi, haruslah berupa dorongan untuk taat kepada Allah dan menjauhi ma’siyat. Kalau khotib menyampaikan: Taatlah kalian kepada Allah, maka itu sudah cukup.
- Doa untuk orang-orang beriman. Menurut pendapat yang sahih ini adalah rukun, yang mana khutbah Jumat tanpa doa ini tidak sah. Doa harus dilakukan dalam khutbah kedua. Dan doa dalam bentuk apapun sudah mencukupi.
- Membaca sesuatu ayat dari Alquran, meskipun hanya satu ayat. Dalam hal ini Imam Syafi’i menerangkan, yang dibaca boleh berupa ayat tentang janji Allah, ancaman Allah, ayat hukum, ataupun ayat kisah. Disyaratkan pula ayat tersebut memahamkan, maka tidak cukup ayat “ثم نظر” meskipun ini sudah satu ayat. Letak pembacaan ayat ada khilaf. Pendapat yang sahih dan diterangkan oleh Imam Syafi’i dalam al-Umm, pembacaan ayat tersebut boleh di salah satu dari kedua khutbah itu sendiri.
Wallahu A’lam