Gus Andi : Tayamum Itu Darurat Karena Tidak Ada Air

0
17
Ngaji Rutinan Kitab Arba’in Nawawi bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

LAMPUNG TENGAH – Ngaji malam ini menjelaskan tentang syarat-syarat tayamum, antaralain; dengan debu yang suci tidak mustakmal, tidak tercampur selain dengan debu, ada kesengajaan sengaja memakai debu itu, di ambil dengan telapak tangan.

Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung,, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, dalam Ngaji Rutinan Kitab Arba’in Nawawi, Selasa, (8/10/2024) malam, di Masjid Al Ikhlas, Dusun Kampung Baru, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung.

Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini selanjutnya menyampaikan, sebelum tayamum menghilangkan najis terlebih dahulu, berijtihad mencari kiblat, tayamumnya sudah masuk waktu sholat, tayamum itu darurat karena tidak ada air, satu tayamum itu hanya untuk satu fardhu saja, harus tidak ada air, tidak ada maksiat.

Ngaji Rutinan Kitab Arba’in Nawawi bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

Selanjutnya, Gus Andi menyampaikan, fardhunya tayamum, antaralain; memindahkan debu dengan tangan, langsung niat tayamum, kemudian mengusap wajah, mengusap tangan dan tertib.

Alumni Pondok Pesantren Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur ini, melanjutkan, shalat harus istiqrar (menetap), jika sholat Sunnah silahkan.

(REDAKSI)