Wakil Katib Syuriah PCNU Lampung Tengah, Gus Andi Ali Akbar: Hati – Hati Dengan Orang Munafik, Dia Pura – Pura Baik

0
1123
Ngaji Rutinan Malam Sabtu Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

LAMPUNG TENGAH – Dalam keterangan QS Al-Baqarah ayat 203, menjelaskan tentang haji, bahwa umat Islam di seantero dunia ini untuk memperbanyak kalimat dzikir kepada Allah SWT pada hari tasyrik, dan membaca takbir, takbir ada dua jenis, yakni ada takbir muqoyad (di batasi), yaitu pada Hari Raya Idul Fitri dan  takbir mursal, (yang bebas) seperti pada waktu Idul Adha sampai akhir hari tasyrik.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Katib Syuriah PCNU Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at  (6/10/2023) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.

Gus Andi, sapaan akrabnya sehar-hari, menambahkan, orang yang bertaqwa adalah orang yang haji secara hakikat melaksanakan tiga hal ini, yaitu; menjauhi agar tidak maksiat, senantiasa istiqomah ikhlas, dan memakai harta yang halal.

“Setelah melaksanakan haji, seorang muslim harus punya iman, dan akan dikumpulkan pada hari akhir,” tambah alumni Pondok Pesantren Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur ini.

Ngaji Rutinan Malam Sabtu Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

Selanjutnya pada ayat berikutnya menerangkan tentang munafik, diantara manusia dimuka bumi ini ada yang membuat ucapannya kata-katanya takjub, tapi dia munafik, dia pura-pura iman kepada Allah SWT, iman kepada Nabi, padahal ia memusuhi Nabi, ada salah satu sahabat yang munafik pada era Nabi Muhammad SAW bernama Ahnas.

Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah ini menambahkan, sahabat Ahnas yang munafik ini pada era Kanjeng Nabi Muhammad membakar tanaman-tanaman masyarakat dan keledai, Kanjeng Nabi Muhammad SAW sebenarnya tahu tentang karakter orang munafik itu, dia hanya pura-pura baik.

“Allah SWT sudah memperingatkan, orang munafik di belakang merusak tanaman dan keledai.

Imam Syafi’i menyampaikan, ridho orang-orang atau manusia bagaikan lautan yang tidak bertepi. Di kitab Hikam, disampaikan, memenuhi diri sendiri untuk sempurna tidak bisa, kenapa memaksa orang lain untuk sempurna,” tambah Ketua STISDA Lampung Tengah ini.

“Allah SWT tidak suka / tidak ridho dengan kerusakan. Hidupnya Islam dimuka bumi adalah dengan amar makruf nahi munkar. Merubah keadaan sosial masyarakat dengan tiga cara, yakni; tangan, dengan lisan, dan yang paling ringan dengan doa. Dulu dimasa era Nabi Muhammad SAW ada sahabat bernama Suheb, mengajak teman-teman nya untuk masuk Islam. Ia diancam untuk menyerahkan seluruh hartanya jika masuk Islam. Suheb mengorbankan dirinya untuk mencari ridho Allah SWT, ia berani miskin, berani melarat, dan akhirnya Suheb setelah hijrah ke Madinah bersama Kanjeng Nabi Muhammad SAW, akhirnya ia kaya kembali sedia kala, semoga kita terhindar dari golongan orang-orang munafik,” tutup alumnus Doktoral UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur ini.

Ngaji Rutinan Malam Sabtu Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

Mustasyar MWC NU Kotagajah yang juga pengurus Takmir Masjid Agung Ash Sulaha Kotagajah, KH. Zaenuri Ali, S.H.I, menjelaskan, ngaji rutin ini sudah kita gelar sejak lama, sudah berjalan satu tahun, semua lapisan masyarakat muslim dipersilahkan hadir, Ngaji Rutinan Malam Sabtu Tafsir Jalalain ini dimulai Ba’da Maghrib hingga jelang shalat Isya’.

Ngaji Rutinan Malam Sabtu Tafsir Jalalain ini di sampaikan oleh Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, beliau adalah salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung, sekaligus Wakil Katib Syuriah PCNU Lampung Tengah.

 

(LTN NU Lamteng)