Sosok Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah Yang Akan Datang

0
1084
Saryono, S.E Ketua PC GP Ansor Lampung Tengah

Sosok Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah Yang Akan Datang

Oleh :

Saryono, S.E

Ketua PC GP Ansor Lampung Tengah

Dalam hitungan hari dan minggu keluarga besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah akan melaksanakan Konferensi Cabang ke-XIII yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2022 yang akan datang, bertempat di Gedung MWC NU Kalirejo, sebuah agenda organisasi yang akan memilih pengurus baru masa khidmat 2022-2027, agenda istimewa ini yang bertepatan dengan penghujung satu abad NU yang pertama dan akan mengawali abad NU yang kedua.

Konferensi ini sebuah momentum besar kader-kader Nahdlatul Ulama yang terbaik dari yang baik untuk mencalonkan diri dan dipilih yang akan menakhodai NU Lampung Tengah. Konferensi Cabang ke-XIII PCNU Lampung Tengah pasca dilaksanakan

nya Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung dan salah satunya dilaksanakan di komplek Pesantren Darussa’adah Mojo agung, Seputih Jaya, Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah sebagai tuan rumah agenda terbesar lima tahunan Nahdlatul Ulama.

Kita mafhumi bersama, sebagaimana pesan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari “Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya do’akan husnul khotimah beserta anak cucunya.”, tentunya pesan spiritual ini harus menjadi pondasi sekaligus acuan pengurus PCNU Kabupaten Lampung Tengah yang akan datang, pengurus yang totalitas demi kepentingan umat.

Kedepannya harus selektif dalam memilih kepengurusan yang baru, husnudzon kepada setiap kader NU, harus dikedepankan bahwa semuanya berniat untuk khidmat NU menjadikan organisasi yang sehat, kuat dan berwibawa, tentunya dengan syarat syarat yang sudah tertulis dalam Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Peraturan Organisasi.

Bagi penulis, sosok Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah masa khidmat 2022-2027 adalah;

pertama, calon Pengurus PCNU Kabupaten Lampung Tengah yang akan datang seperti yang tertuang di AD dan ART yaitu minimal pernah menjadi pengurus MWC atau pengurus Cabang, atau Lembaga dan Badan Otonom (Banom) setingkat Cabang, hal ini menjadi syarat yang penting bahwa pengurus PCNU kedepannya memahami mekanisme organisasi baik ditingkat Cabang, MWC, Lembaga atau Banom.

Kedua, calon PCNU Kabupaten Lampung Tengah harus sudah mengikuti proses kaderisasi, baik PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) atau MKNU (Madrasah Kader Nahdlatul Ulama). Hal ini sebuah kebutuhan yang penting untuk menggerakkan organisasi dan akan melaksanakan agenda kaderisasi seluruh pengurus dan warga NU yang massif di tingkat MWC sampai tingkat Ranting bahkan Anak Ranting.

Ketiga, syarat kemampuan personal diantaranya menguasi ilmu Agama (tafaqquh fiddiin) yang pernah diajarkan di Pondok Pesantren, hal ini penting bahwa pengurus NU kedepan harus bisa menjawab tuntutan atau kebutuhan masyarakat dalam hal ini kehadiran pengurus selalu diperlukan, siapapun itu harus siap.

Keempat, mempunyai waktu yang luang dan financial yang cukup untuk NU, Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah harus totalitas untuk kegitan kegiatan NU dan minimal mampu membiayai dirinya sendiri dalam kegiatan-kegiatan NU.

Kelima, Ketua  PCNU Kabupaten Lampung Tengah yang akan datang punya rekam jejak yang baik dalam kepengurusan di NU atau organisasi di luar NU. Bahwa rekam jejak ini penting untuk melihat karakter atau gaya kepemimpinan (leadership) yang akan membawa PCNU Kabupaten Lampung Tengah kedepannya, direkam jejak ini seseorang akan terlihat yang dilakukan buat organisasi atau mementingkan diri sendiri dan kelompoknya.

Keenam, amaliah, fikrah, harakah, dan ghirah calon Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah yang akan datang harus selaras apa yang digaris dalam organisasi NU, dan semuanya harus ada, akan sangat fatal apabila salah satunya tidak ada dalam diri calon Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah.

Jika kita mengutip pesan spiritual berikutnya dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, sekaligus sebagai penutup, kita akan faham bahwa mengurusi NU harus kaffah jiwa dan raga. “Bekerja dan berjuang bukan karena kedudukan, pengaruh ataupun kekayaan, tidak pula karena mengharap pujian dan sanjungan, melainkan semua itu dilakukanya demi kepentingan agama dan masyarakat”. Wallahu a’lam.