Lampung Tengah – Masih dalam suasana suka cita Hari Lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke 60. Dengan tema nasional yang diusung “60 Tahun Khidmat PMII Untuk Negeri”.
Banyak harapan dan doa secercah harapan untuk PMII dari tanah Bumi Ruwa Jurai (julukan Propinsi Lampung) tuan rumah Muktamar ke-34 NU, dari Kader – kader muda NU Kabupaten Lampung Tengah menyampaikan refleksinya, seperti disampaikan Wakil Ketua PC LTN NU Kabupaten Lampung Tengah, Rahmat Basuki, melalui sambungan seluler, Jumat, (17/4) malam.
Rahmat Basuki menyampaikan, 60 Tahun bukanlah masa muda lagi. Sudah saatnya PMII berkarya untuk bangsa, agama dan bangsa. Meski sebagian besar alumni PMII aktif di ranah bikrokasi dan politisi, PMII juga harus mulai bergerak di wilayah-wilayah teknis baik di bidang teknologi maupun ilmu pasti. Misalnya ahli kimia, fisikawan dan lain sebagainya.
“Islam, sebagaimana kita ketahui, selalu di anggap ketinggalan di bidang itu. Jika PMII bisa melahirkan pioner kader atau mengarahkan alumni bergerak dibidang keilmuan tersebut, PMII tak hanya mampu menjawab kegelisahan umat Islam tetapi juga memajukan Indonesia dibidang keilmuan tersebut,” tambah alumnus Fakultas Tarbiyah IAIM NU Kota Metro ini.
Tentu tanpa melupakan kekayaan khazanah keilmuan sosial dan keagamaan yang sudah di kandungnya sejak PMII lahir,” tutup mantan Ketua PC IPNU Kabupaten Lampung Tengah ini.
Lain halnya bagi mantan Ketua PC KOPRI Kabupate Lampung Tengah, Sulis Wahyuningsih, ditempat berbeda ia menyampaikan, baginya, PMII merupakan organisasi yang Allah tunjukkan sebagai gerbang dalam mengenalkan Islam yang toleransi dan damai dengan ideologi Aswaja dibarisan mahasiswa.
“Baginya PMII menjadi rumah dengan keluarga lengkap yang Allah berikan agar membentuk anggota keluarganya menjadi bermanfaat bagi sesama,” tambahnya.
“PMII menjadi sekolah yang Allah anugerahi agar kadernya berbudi luhur dan menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI. Genap 60 tahun sudah PMII tumbuh sumbur dan berkembang dibumi pertiwi, terimakasih kepada 13 tokoh pendiri PMII dan para keluarga besar yg mengibarkan PMII serta terus berkomitmen mengkader di Lampung Tengah, “ tutup alumni STIT Bustanul Ulum Lampung Tengah ini.
Sebagaimana kita ketahui dalam lanskap sejarah pergerakan mahasiswa di Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir di Surabaya 17 April 1960. PMII didirikan dilatarbelakangi kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama’ah. Adapun 13 pendiri PMII adalah ;
1. A. Khalid Mawardi (Jakarta)
2. M. Said Budairy (Jakarta)
3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Makmun Syukri (Bandung)
5. Hilman (Bandung)
6. Ismail Makki (Yogyakarta)
7. Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
8. Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
9. Laily Mansyur (Surakarta)
10. Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
11. Hizbulloh Huda (Surabaya)
12. M. Kholid Marbuko (Malang)
13. Ahmad Hussein (Makassar).
(Tim LTN NU Lamteng)