LAMPUNG TENGAH – Pada era Presiden Soekarno, beliau berdiskusi dengan KH Wahab Hasbullah untuk mempertemukan elite – elite politik di negeri ini untuk saling bertemu dalam suasana Idul Fitri, maka sejak itulah dikenal tradisi halal bihalal.
Hal tersebut disampaikan pendiri sekaligus pengasuh Padepokan Quran Tanpa Nama (PQTN), Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten, KH. M. Abdullah As’ad, dalam agenda Halal bi Halal Yayasan Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu, (17/4/2022) pagi, bertepatan 8 Syawal 1445 H.
“Dalam hubungan sesama anak Adam ada 2 (dua) hal yang harus kita perhatikan, yakni; pertama, jika ada salah, diingatkan malah marah-marah, malah menjadikan musibah. Kedua, jika ada salah malah mendatangkan adzab. Diingatkan malah marah-marah, hal ini mendatangkan adzab kelak pada hari kiamat,” tambahnya.
“Nanti pada hari kiamat akan ada orang yang rugi / bangkrut, yaitu orang yang puasa, zakat, shalat tapi pahalanya habis. Yaitu orang yang mencaci maki saudara, memfitnah orang lain, mengambil harta orang lain, saling memukul kepada orang lain, itu adalah orang yang mendzolimi,” ujarnya.
“Maka dalam momen Idul Fitri ini bisa melebur saling memaafkan, saling ridho, saling mengikhlaskan. Tugas Kita tidak hanya sholeh di mata Allah SWT tapi juga bisa sholeh didepan manusia,” tutupnya.
Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, dalam sambutan selaku tuan rumah menyampaikan, agenda ini adalah kegiatan rutinan tahunan saling bergantian, dalam momen istimewa ini Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin.
“Mari kita sukseskan agenda semua unit pendidikan yang ada di Yayasan Darusy Syafaah Kotagajah Lampung Tengah, seperti; temu alumni pesantren Darussalam Blok Agung Jawa Timur se propinsi Lampung, akreditasi program studi ekonomi syariah, akreditasi program studi hukum keluarga Islam, ada ujian SMP dan sederajat, dan agenda lainnya,” tutupnya
Ketua Yayasan Darusy Syafa’ah Kecamatan Kotagajah, KH. Ali Mun’im, M.Pd.I mengatakan, ini adalah silaturahim rutinan yang kelima, didukung seluruh unsur unit pendidikan yang ada.
KH. M. Abdullah As’ad adalah pendiri sekaligus pengasuh Padepokan Quran Tanpa Nama (PQTN) yang beralamatkan di Jalan Mekar Baru IV, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten
(REDAKSI)