Gus Andi Ali Akbar: Perkara Halal Tapi Di Benci Allah SWT Adalah Talak

0
415
Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

LAMPUNG TENGAH – Ngaji rutinan kita malam ini menjelaskan / menerangkan tentang QS Al-Baqarah ayat: 236, pembahasan ayat ini masih menjelaskan tema besar tentang talak. Ayat ini menjelaskan tentang, wanita yang dicerai oleh suami wajib menerima uang mut’ah (uang saku atau pesangon).

Uang saku atau pesangon tersebut karena muncul talak, pertama, bukan karena sebab istri, kedua, cerai gara – gara suaminya murtad. Ketiga, bukan janda karena mati. Adakalanya istri yang sudah di setubuhi, dan istri yang tafwid, yakni istri yang tidak menentukan mahar.

Pesan tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at (9/2/2024.) malam bakda Maghrib, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung.

“Dijelasakan bahwa jenis mahar itu ada 2 (dua), yaitu; pertama, mahar musamma = mahar yang disepakati calon suami – istri. Kedua, Mahar misil = mahar yang distandarkan pada masyarakat umumnya dimana ia tinggal,” urainya.

Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain bersama Dr. KH. Andi Ali Akbar, M.Ag

Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini selanjutnya menjelaskan, tidak ada dosa bagi kalian menceraikan istri, dan kasih uang saku / pesangon yang banyak jika kaya, sesuai dengan kadarnya. Harus ada sikap yang baik bagi suami yang menceraikan istrinya, salah satu ulama  Imam Nawawi menyampaikan hal yang seperti ini yang terlupakan dalam hal proses perceraian.

Alumni Pondok Pesantren Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur ini dalam ayat selanjutnya menerangkan, menceraikan istri yang sebelum di jima / disetubuhi hanya membayar separo/ setengahnya mahar. Kecuali istrinya menggratiskan, makanya di jelaskan dalam suatu hadits perkara halal yang dibenci oleh Allah SWT adalah tentang talak.

Dalam tauhid itu misalnya, Allah SWT menciptakan Abu Jahal, Fir’aun, tetapi tetap akan masuk neraka, tetapi kita tetap wajib di perintahkan shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Oleh karena itu maka kita jangan lupakan anugerah, sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui apa yang kita kerjakan.

(REDAKSI)