LAMPUNG TENGAH – Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain Malam ini menjelaskan tentang QS Ali Imran ayat 16, dalam ayat tersebut berisikan pesan moral, bahwa orang yang bertaqwa mengatakan, kami beriman kepada Engkau, maka ampunilah dosa -dosa kami.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at, (8/11/2024) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.
“Para ulama menjelaskan orang beriman itu ada 2 (dua) kategori ; orang beriman yang taat dan orang beriman yang berbuat bermaksiat. Orang beriman sekaligus yang taat kepada Allah SWT selama didunia ini nanti akan masuk surga dengan penuh kerahmatan Allah SWT. Sedangkan orang beriman tapi berbuat bermaksiat, nanti kelak akan masuk neraka terlebih dahulu, namun juga akhirnya akan masuk surga. Namun ada pula orang beriman tapi berbuat bermaksiat, kelak akan mendapatkan syafa’at (pertolongan) Allah SWT.
Gus Andi, sapaan akrabanya sehari-hari, melanjutkan, makanya terkait tentang makna mengimani Allah SWT dalam ayat – ayat Alquran ini semuanya yang ada, jangan separo-separo (setengah – setengah), harus dibaca secara utuh.
Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini menambahkan, ada beberapa ketaatan yang dilakukan manusia selaku hamba kepada Allah SWT, yakni sabar, senantiasa beristighfar, mengabdi kepada Allah SWT dengan jalan harta. Kita selaku manusia dimuka bumi ini di uji oleh Allah SWT dengan 2 (dua) hal kesabaran yaitu ; sabar dalam ketaatan beribadah kepada Allah SWT dan sabar dalam proses meninggalkan maksiat.
Alumnus Doktoral UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur ini, menjelaskan, dalam La Ilaa Ha Illaah, kata Allah SWT itu mempunyai makna tauhid yang dalam, Allah SWT hanya mempunyai satu sifat dalam 3 (tiga) hal yakni : dzatnya, sifatnya, dan af’alnya (perbuatannya).
“Contoh dalam kehidupan sehari – hari, manusia didunia ini tidak ada yang pintar, tapi sebenarnya dipintarkan oleh Allah SWT, manusia didunia ini tidak ada yang kaya, tapi sebenarnya dikayakan oleh Allah SWT, manusia tidak punya daya apa – apa. Keberadaan manusia itu hanya nisbi, yang hakiki itu hanya milik Allah SWT,” tutupnya.
(REDAKSI)