LAMPUNG TENGAH – Ngaji malam ini membahas tentang QS Ali Imran ayat 101, ayat ini menjelaskan, bagaimana kalian kufur padahal ayat – ayat Allah SWT sudah di bacakan, jalan hidayah melalui agama Islam. Maka kita harus berpegang teguh pada agama Islam.
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah SWT dengan sesungguhnya. Jangan sampai lupa Allah, jangan sampai maksiat, terus ibadah kepada Allah SWT.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at, (4/7/2025) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.
Gus Andi (sapaannya sehari – hari), ia melanjutkan, bertaqwalah sesuai kemampuan, dan kekuatanmu. Bertaqwa kepada Allah SWT harus totalitas, sungguh jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Islam, kita masuk agama Islam adalah sebuah kenikmatan.
‘Inilah pentingnya kita mengaji, supaya agama kita Islam ini harus langgeng. Maka, konsumsi otak kita harus di pupuk dengan ilmu, bedanya jika konsumsi perut adalah dengan makan,” imbuhnya.
Alumnus Pondok Pesantren Blokagung Banyuwangi, Jawa Timur ini dalam ayat berikutnya melanjutkan, jika kita ingin selamat akhirat adalah dengan berpegang teguh dengan tali / agamanya Allah SWT.
“Salah satu media berpegang teguh dengan tali / agamanya Allah SWT adalah kerukunan. Karena, kerukunan adalah nikmat tersendiri, karunia dari Allah SWT,” imbunnya.
“Dalam kisah sejarah disampaikan, Kaum Aus dan Khazraj ingatlah dengan nikmat Allah SWT, dulu kalian pernah bermusuhan diantara kalian, pernah kafir, tapi sekarang kalian menjadi saudara setelah masuk Islam,” imbuhnya.
Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung ini melanjutkan, Hampir saja kalian (para Yahudi) masuk ke neraka, maka kuncinya iman, supaya kalian mendapatkan petunjuk/ hidayah.
“Selanjutnya, ia melanjutkan, dakwah itu wajib kifayah, mengajak kebaikan itu kewajiban kita semua. Kebaikan itu adalah apa – apa diperintahkan syariat. Kemungkaran adalah hal – hal dilarang oleh agama,” tutupnya.

(REDAKSI)