TANGGAMUS – Jajaran pengurus LP Maarif PBNU menggelar kegiatan workshop evaluasi rapor pendidikan satuan pendidikan sasaran, bertemakan “Melalui KREASI, Pencepatan Mutu Pendidikan Dan Perlindungan Anak Untuk Masa Depan Berkelanjutan“, kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, Kamis–Sabtu, (13-15/3/2025) di Ballroom Hotel Royal, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung.
Hal tersebut disampaikan salah satu peserta worshop evaluasi rapor pendidikan bertemakan Melalui KREASI, Pencepatan Mutu Pendidikan Dan Perlindungan Anak Untuk Masa Depan Berkelanjutan, Abdur Rouf Hanifuddin, M.Pd, pada Jumat (14/03/2025), di Ballroom Hotel Royal, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
“Pembukaan Workshop dihadiri oleh Ketua LP Ma’arif PBNU, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, M.T, Sekretaris LP Ma’arif PBNU, H. Harianto Oghie, M.A, Ketua LP Ma’arif NU PWNU Lampung, Prof. Subandi, Ketua PCNU Tanggamus KH. Samsul Hadi, M.Pd, Manager Regional Sumatera, Maan Mangilan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kemenag Tanggamus, Pemerintah Masyarakat Desa, Kepala dinas Bapperida, kepala dinas Lingkungan hidup, dan lain-lain” ujarnya.
“Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi LP Ma’arif NU PBNU sebagai mitra pelaksana program dengan Save The Children sebagai leading sektor Global Partnership For Education. Diikuti 120 peserta yang terdiri dari kepala sekolah setingkat SD, MI dan guru-guru di Kecamatan Bulok dan Pugung,” tutupnya.

Dr. Suardi mewakili projek manager menyampaikan bahwa LP Ma’arif NU sangat terbuka untuk berkolaborasi dan membutuhkan support dari kepala dinas-dinas terkait guna membangun ekosistem Pendidikan di Kabupaten Tanggamus.
Manager Regional Sumatera, Maan Mangilan, menyampaikan, analisa keadaan pendidikan di Kabupaten Tanggamus, yang dilakukan pertengahan bulan Maret – Juni 2024. Solusi yang ditawarkan mengenai kurikulum dan assessment pemanfaatan raport pendidikan untuk, memberikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kapasitas guru-guru, memberikan pelatihan Pendidikan inklusif dan mengakomodir isu perkembangan iklim. Adapaun dalam praktik pengajaranya memiliki 4 (empat) output diantaranya; pertama, kepemimpinan Pendidikan perencanaan berbasis data. Kedua, memberikan pelatihan bagi kepala sekolah. Ketiga, membangun budaya kolaborasi dan komunikasi, dan keempat, perlindungan anak juga menjadi konsen bersama anatara pemerintah dan pemimpin sekolah.
Ketua PCNU Tanggamus, KH. Samsul Hadi, M.Pd, menyampaikan atas nama PCNU Tanggamus mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada LP Ma’arif NU PBNU dan Save The Children yang mempercayakan program ini dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus untuk membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui sektor pendidikan.
“Saya mengajak kepada para pendidik dan OPD yang hadir untuk serius memperhatikan pendidikan di Tanggamus, bahwa pendidikan adalah masa depan, masa depan Kabupaten Tanggamus ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini. Jika masyarakat kita tertinggal, barang kali diantaranya adalah anak-anak kita, cucu-cucu kita sehingga nanti menjadi generasi yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Mudah-mudahan melalui program ini bisa menjadi amal sholih pada semua pihak yang terlibat, karena bisa membantu meningkatkan kualitas generasi kita,” imbuhnya.

Bupati Tanggamus yang diwakili oleh Asisten bidang pemerintahan H. Hendra Wijaya, M.M, menyampaikan, kami pemerintah kabupaten Tanggamus sangat mengapresiasi program ini, kami mengharapkan sinergi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tanggamus. Program KREASI ini selaras dengan program kerja 100 hari Bupati Tanggamus di bidang pendidikan mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas dan unggul. Dengan tagline Jalan Lurus, Mewujudkan Tanggamus Maju. Pemerintah kabupaten Tanggamus berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan sepanjang hayat, melalui program kejar sekolah paket.
Ketua LP Ma’arif PBNU, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, M.T, menyampaikan, bahwa LP Ma’arif NU membangun sekolah untuk aksebilitas membantu masyarakat untuk lebih dekat mengakses pendidikan yang bermutu dan tidak mendiskriminasikan peseerta didik untuk mendapatkan hak pendidikanya.
“Kelompok disabilitas juga menjadi kelompok penting yang menjadi perhatian pendidikan LP Ma’arif NU. Problematika pendidikan kita salah satunya adalah ketika pembelajaran yang belum memenuhi syarat tapi harus dipaksa naik kelas demi menjaga image institusional. Pendidikan berkualitas membutuhkan ekosistem yang juga didalamnya bukan hanya guru dan siswa tetapi peran orang tua dan masyarakat, relevansi dan daya saing juga harus dijaga bersama semoga Pendidikan kabupaten Tanggamus semakin berkualitas, melihat indeks pembangunan manusia Tanggamus rangking 13 dari 15 Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung. Maka, pilihanya adalah kita berpangku tangan atau peduli dengan mengulurkan tangan,” ujarnya.
Kegiatan workshop ditutup dengan doa secara khidmat oleh Rais Syuriah PCNU Tanggamus, KH. Marzuki Amin.
(REDAKSI)