LAMPUNG TENGAH – Ngaji malam ini menjelaskan tentang QS Ali Imran ayat 7, bahwasanya Allah SWT adalah dzat yang maha menurunkan ayat yang jelas (Muhkamat), menjadi pokoknya dalam pedoman hukum. Dan ayat yang lain maknanya tidak jelas (Mutasyabihat), seperti; Alif lam miim, Thoha, yaaasin, nun, dan lain-lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at, (11/10/2024) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.
Gus Andi, sapaan akrabanya sehari-hari, melanjutkan, pemahaman yang terjangkau (muhkamat) dan ayat tidak terjangkau (mutasyabihat), contohnya antaralain; yang dimaksud roh Kudus adalah dari nur nya Allah SWT, setiap makhluk adalah menjadi petunjuk dalilnya adanya Allah SWT.
Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini menambahkan, Nabi Isa adalah kalimatulloh, tercipta dari Kun fayakun, semuanya yang ada dimuka adalah sebagai tanda/ayat Allah SWT.
“Nabi Isa adalah seorang hamba, membawa nilai risalah kenabian. Selanjutnya, Al Qur’an dinamakan muhkam, Al Qur’an tidak ada aibnya,” imbuhnya.
Alumnus Pondok Pesantren Blokagung Banyuwangi, Jawa Timur ini melanjutkan, orang yang hatinya sesat, dia mengikuti fitnah, dia menafsirkan sendiri sesukanya.
“Alquran dengan Bahasa arab yang diturunkan ada dua alasan, yakni; pertama, agar tidak bisa di pahami, agar menyadarkan bagi yang tidak mampu memahami. Dan yang kedua, yang bisa menerima Islam (Alquran) adalah orang yang memiliki akal, (Ulul Al-Bab),” tutupnya.
(REDAKSI)
