LAMPUNG TENGAH – Ngaji malam ini membahas QS Ali Imran ayat 37, ayat tersebut menjelaskan bahwa Maryam yang masih bayi diberikan kepada masyarakat Baitul maqdis, dan yang merawat adalah Nabi Zakaria AS. Allah SWT memberi rezeki kepada hambanya adalah bukan karena makhluknya, tapi karena murni itu adalah anugerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah Dusun Kauman, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Dr. KH. Andi Ali Akbar, M. Ag, dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at, (10/1/2025) malam, di Masjid Agung Ash Sulaha, Kampung Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah.
“Selanjutnya, para ulama itu membagi ilmu itu ada 2 (dua) jenis yang bisa masuk ke dalam hati yaitu; ada ilmu yang bisa masuk akal dan ada ilmu yang tidak masuk akal,” imbuhnya.
Selanjutnya Gus Andi, sapaan akrabnya sehari-hari, menjelaskan, dalam beragama harus berjalan dua-dua tersebut, misalnya, air sperma dihukumi suci tapi air kencingnya hukumnya najis, padahal berasal dari satu lubang aliran yangsama, ya memang seperti itu, kalau dipikir-pikir bisa stres.
Alumnus Pondok Pesantren Blokagung Banyuwangi, Jawa Timur ini melanjutkan, Ibu Maryam itu adalah wali sejak bayi, maka Nabi Zakaria AS berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan keturunan yang baik.
“Nabi Isa AS di juluki dengan kalimatullah, ruhullah, dia lahir dengan kalimat “Kun”. Adalah Sirri yang tidak masuk dalam logika, Nabi Yahya yang membenarkan Nabi Isa, Nabi Yahya semasa hidupnya menghindari perempuan karena ingin fokus beribadah dan tidak menikah dalam hidupnya,” jelasnya.
Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung ini menambahkan, Nabi Yahya AS tidak ada dalam pikirannya untuk berbuat buruk. Nabi Zakaria AS umur 120 dan istrinya Isya’ umur 98 tahun tapi dengan kuasa Allah SWT dia punya anak, yang kelak bernama Yahya. Tujuan Allah SWT dengan adanya peristiwa-peristiwa tersebut ingin menampakkan kepada manusia bahwa Allah SWT adalah dzat maha menghendaki.
(REDAKSI)