KH. Ahmad Shodiq, Mursyid Thariqah Qadiriyyah di Lampung Timur Wafat

0
2984

Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Berpulang ke rahmatullah Mustasyar PBNU KH Ahmad Shodiq yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalamah, Braja Dewa, Lampung Timur pada Jumat (13/7). Mbah Shodiq yang merupakan sahabat karib KH Abdurrahman Wahin (Gus Dur) wafat di Rumah sakit Urip Sumoharjo Bandarlampung, sekitar pukul 15.00 WIB setelah beberapa hari dirawat.

Berita duka ini disampaikan Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri melalui sambungan telepon yang diterima NU Online. Berita duka ini pun segera tersebar ke seluruh keluarga besar NU Lampung melalui media sosial.

“Telah wafat Al-Mursyid Al-Allamah KH Ahmad Shodiq pengasuh Pondok Pesantren Daarussalamah, Brajadewa, Lampung Timur. Semoga khusnul khatimah dengan iringan doa allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wafu anhu,” tulis Kiai Sholeh.

KH Ahmad Sodiq merupakan mursyid tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah yang semasa hidupnya dikenal memiliki kedekatan dengan banyak orang, salah satunya dengan Gus Dur.

Kisah kedekatan keduanya tergambar ketika bertemu. Masing-masing akan berebut saling mendahului untuk mencium tangan. Gus Dur mencium tangan Mbah Sodiq, demikian juga Mbah Sodiq pun ingin segera mencium tangan Gus Dur.

Rupanya kedua tokoh itu menganggap satu sama lain sebagai guru. Gus Dur memposisikan Mbah Sodiq sebagai gurunya, demikian pula Mbah Sodiq menganggap Gus Dur adalah guru.

Alkisah saat Mbah Kiai Sodiq berziarah ke makam Gus Dur di Pesantren Tebuireng Jombang, ada seorang santri yang mengenal sosok Mbah Sodiq dan tahu kedekatan Mbah Sodiq dengan Gus Dur.

Melihat sosok Mbah Sodiq, santri tersebut lalu mengejar Mbah Sodiq dan meminta bersalaman mencium tangan. Aksi santri tersebut lalu diikuti para santri lainnya dan menyebabkan suasana menjadi riuh. (Muhammad Faizin-Nu.or.id)